Notasi ilmiah atau notasi baku merupakan penulisan bilangan dalam bentuk
bilangan sepuluh berpangkat. Penggunaan notasi ilmiah ini bertujuan
untuk mempermudah penulisan bilangan yang besar. Dalam notasi ilmiah,
angka-angka hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan di antara 1 dan
10 dikalikan dengan bilangan 10 berpangkat.
Aturan penulisan hasil pengukuran dengan notasi ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan koma desimal sampai hanya tersisa satu angka di kiri.
b. Hitunglah banyaknya angka yang dilewati koma desimal dan gunakan angka tersebut sebagai pangkat dan 10.
Penulisan dengan notasi ilmiah atau notasi baku mempunyai kegunaan sebagai berikut:
a. Mempermudah dalam menentukan banyaknya angka penting yang terdapat pada hasil pengukuran.
b. Mempermudah dalam menentukan orde besaran yang diukur.
c. Mempermudah dalam melaksanakan perhitungan aljabar.
Dalam
menentukan hasil pengukuran, harus dihindari terjadinya kesalahan
paralaks. Kesalahan paralaks yaitu kesalahan baca yang terjadi akibat
kurang tepatnya mata dalam melihat alat ukur. Dengan terhindarnya
kesalahan, dapat menjamin ketelitian hasil pengamatan. Ketelitian
didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu
pengukuran. Ketelitian pengukuran tergantung pada alat ukur yang
digunakan. Alat ukur yang baik yaitu alat yang memiliki kesalahan mutlak
yang kecil. Kesalahan mutlak yaitu kesalahan terbesar yang mungkin
timbul dalam pengukuran. Misalnya, mistar berskala mm memiliki kesalahan
mutlak pengukuran 0,1 mm. Contoh ketelitian alat ukur misalnya mistar
0,1; jangka sorong 0,01; mikrometer sekrup 0,001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar